KELAS X IPS 1
Senandung Doa Dalam Kegelapan
By: Vian
Tukan, X-IPS 1
Sepi
membisu tak terbilang
Sepi
angin menyelimuti
Ruang
hampa di malam kelam
Tiada suara
Tiada
canda
Tiada
tawa
Namun
hanyalah ku sendiri
Terpaku
membisu di tusuk sepi
Bagaikan
hidup tak berdaya
Sepi membisu menerobos sukma
Membongkar
memori masa laluku
Senyum
manismu
Belaian
rambutmu
Canda
tawamu
Terkenang
dalam benakku
Detik-detik
arloji kian berlalu
Kuterus
terpaku membisu dalam kegelapan
Kini
kutahu
Walaupun
jarak yang memisahkan
Dan tiada
suara di balik tmbok
Kini
kuhanya terdiam membisu
Mengandung
harapan
Bagaikan
hati di telan malam
Dalam
kesunyian malam
Kulantunkan
senandung doa
“Tuhan pertemukanlah aku
dengan diriNya”
KORUPTOR
By: Ama Horry
Ini kisah para
koruptor
Yang punya paling
kotor
Yang punya hati
paling kotor
Namun tidak mau
tangan kotor
Dari
mulut mereka yang busuk
Dilontarkan
kata-kata yang menusuk
Dari
bibir mereka yang kumal
Terdengar
kata yang mebuat kami mual
Di atas
beban kami mereka tersenyum
Namun
di saat sidang rakyat mereka melamun
Berkayal
tentang istri yang cantik dan anggun
Padahal
otak bodoh minta ampun
Seperti anak ayam mengais sampah
Begitulah hidup kami kaum jelata
Hidup liar seperti binatang yang melata
Karena mereka taak punya hati yang jelita
Mengembara
kami menanti belas kasihan
Namun
yang kami terima adalah kepedihan
Di
jalan, di kantor dan di perumahan
Mereka
berjanji akan membangun perubahan
Berabad-abad kami menanti
Menanti janji yang indah seperti melati
Namun janji mereka membuat kami sakit hati
Karena hati nurani mereka kini telah mati
Dan
kami masih berdiri di sini
Berdiri
menanti sebuah janji
Janji
yang tak pernah pasti
Entah
hari ini, besok, lusa atau nanti
Kami
tetap menanti
SAHABAT
By: Waldi
Udja
Hari-hari kujalani canda tawaku bersamamu
Tiada kata sunyi yang terucap pada
pikiranku
Hanya kesenangan yang terus kita lalui
Betap indahnya hidup ini bersama seorang
sahabat
Kaulah yang menjadi penata hidupku
Seperti indahnya taman eden milik Adam dan
Hawa
Sahabatku
Kaulah yang menjadi teman hidupku
Di kala aku lagi susah
Engkau selalu ada mencari solusi
Untuk mengembalikan
Menjadi sebuah keriangan
Sahabatku
Kaulah seorang malaekat
Yang selalu bersamaku, tanpa kenal waktu
Jikalau aku membutuhkanmu kau selalu ada
Hanya dengan perkataanmu yang sederhana
Membuat aku seperti ini
Terima kasih sahabatku.....
PENANTIAN
By: Yakob
Hurit
Di kala senja datang menyisngsing
Mentari mulai tak nampak
Sepoi angin membela badan
Seakan-akan menggigit
Aku kembali termenung di pesisir pantai
Yang tak asing lagi bagiku
Aku lalu termenung di temani ombak yang berkejaran
Mengingatkan aku pada sosok yak tak muncul
Dalam benakku
Terukir indah wajahnya
Senyumnya
Juga gayanya
Baru kusadari
Dia yang kunanti-nanti
Telah pergi
Dan menghilang dari hidupku
Kini tinggal kenangan
Desiran ombak dan tiupan angin
Menemani aku
Dalam kegundahan
NEW RETURN HISTORY
By: Edwar Ladjar
Seutas kisah dalam rahimmu
Keni kembali merona dengan senyum mesrah
Yang menghiasi tunas-tunas mudah
Yang kian berayun tenang
Merangkai penuh makna
Di atas lembaran baru
Yang akan kian memudar
Dalam tempoh waktu
Yang lama
Kau kembali tuk merangkainya kembali
Dalam memori masa lalumu
Meniadakan waktu yang lama
Yang hanya dapat menelan
Sukma kegelapan
Dari pori-pori wajahmu
Menerobos wajh muda
Yang tertekan pudar
Oleh gelombang era modern ini
Terima kasih kuucapkan selamat datang
Happy youth’s pledge day
KAWAN
By : Anton Udjan
Kawanku....
Di sini kita besama
Bersatu hati dalam cinta
Merajut seribu satu kisah hidup
Di atas pentas dunia yang menyeram
Kawanku....
Detik demi detik berganti
Merah, kuning, hijau pelangi
Membuka raksasa antara kita
Dan kita coba berbenah
Menata serpih-serpihan kisah
Dalam jalinan-jalinan kisah hidup
Yang rapuh, lemah, dan duniawi
Dan kita pun bangga
Berjalan di bawahnya terik matahari
Sambil tuliskan sejuta kenangan
Di hamparan jalan berbatuan
KEPERGIAN SEORANG SAHABAT
By : Berto Nasu
Ketika senja mulai lenyap
Desiran ombak pantai pun mulai mengamuk
Burung-burung pun pulang ke sangkarnya
Aku coba mengenangkan kembli seribu satu kisah
Yang pernah kita rangkai bersama sahabatku
Sahabatku....
Kini kau telah berlalu dari cengkraman kedua bola mataku
Aku mencari kau ke lorong-lorong nan sunyi
Tap tak kutemukan juga sosok asli dirimu sahabat
Entah dimana lagi lorong yang harus kutelusuri....
Sahabatku....
Kini kuteringat kembali kisa-kisah yang pernah
kita rajut bersama
Tawa canda, susah dan duka telah kita lewati
bersamadengan senyuman
Tapi sekarang dinding jarak telah memisahkan kita
Namun bayangan wajahmu dan alunan-alunan kisah
kita bersama
Tetap terukir indah dalam memori hidupku....
Sahabatku....
Teruslah terbang mengejar cita-citamu yang masih
terbang jauh di sana
Simpanlah semu kenangan kita bersama di dalam
lubuk hatimu
Karena ku yakin sobat semuanya akan indah pada
waktunya....
JALAN TUHAN
By : Asis Teluma
Kucoba
menapaki
Jalan suciMu
Demi
mencapai
Sabda
kekalMu
Berteman
rintangan dalam
Perjalanan
yang penuh
Dengan
tanda tanya
Bisakah
aku ?
dia
atau Dia
Hati
bertanya
Wajah
membingung
Tak
dapat melangkah
Kejahatan
mengintip di
Sela-sela
kesalahanku
Masih
ku bertanya
Bisakah
aku ?
Diselimuti
kegelapan
Hati
berontak
Gejolak
batin
Tak
dapat ditahan
Mencoba
maju
Kaki
tertahan
Terpaku
dalam sunyi
Masih
bisakah aku ?
Kuberdiam
dalam doa
Berharap
akan suatu cita
Imamat
semoga kcapai
Ku
pasti bisa....
PERPISAHAN CINTA
By: Elisius H.N Dhey
Ucapan
yang aku haturkan kepadamu
Memang
tak seindah wajahmu
Teteapi
ucapan itu membuktikan cintaku padamu
Sayang
aku akan selalu
Mencintaimu
walau badai
Menghantam
Di
sudut kota Larantuka kita berdua berpisah
Tetapi
cintaku hanya milikmu
Hari-hari
yang kita lewati dulu
Sekarang
tinggal kenangan
Entah
kapan dan sampai kapan
Aku
bisa bertemu denganmu lagi
Hanya
ini yang bisa aku ucapkan
“Dont
forget me”
DOA
By;
Aldi Ekani
Di akhir senja
Mentari kini jatuh dipelukan malam
Bayangan wajahmu pun kini memudar
Lantaran malam kini kian menguasai
Dalam
kebingungan ku memohon
Tak
ada yanglebih indah
Tuk
kulakukan di malam yang gelap ini
Tuhan......
Hanya padaMu kubersujud
Hanya padaMu keberlindung
Tak ada tempat lain selain dari padaMu
Di
malam yang tak berbintang
Ku
menghadapMu
Tak
henti kuberdoa
Tak
bosan kumemohon
Meski tanpa tatap muka
Namun ku yakin
Engkau mendengarkan
Permohonanku
Di
malam yang bisu
Ku
sendiri
Sunyi
Sepi
Ia
yang kubanggakan telah Kau panggil
Kutak mampu menahan kepergiannya
Kurelahkan semuanya ini
Dirinya kini hanya khayalan biasa
Yang sekedar hinggap di anganku
Kududuk
menanti
Akankah
wajahMu tertulis di ufuk timur
Atau
bayanganMu
akan semakin cerah?
Tuhan....
Engkau yang maha besar
Engkau yang maha baik
Engkau yang maha kuasa
Engkau yang maha rahim
Aku
rindu diriMu
Aku
rindu dirinya
Aku
butuh diriMu
Aku
butuh dirinya
Tuk
lengkapi hariku
Akan kami bertemu?
Walau hanya dalam dunia mimpi
Ataukah di saat matanya tak lagi menatap bumi
Di saat
aku tertimbun tanah seperti dirinya
Tuhan....
Engkau menentukan
Hidup
Mati
Kami umatMu
Ia telah Engkau rebut dariku
Ia telah Engkau ambil dariku
Kebanggaanku telah sirna
Tuhan....
Berkenanlah
Menerimanya
Amin
DARAH PERSATUAN
(Spesial Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober)
By:
Yonas Purab
Ada yang mengisahkan kita,
bumi pijakan ini
Ada yang mengisahkan kita,
jarum jam ini
Ada, tetapi tak ada harum
wamgian lenan sebelum pergi
Tak ada, tetapi langkah
rintihan ini bukan sendiri
Takan ada yang memerlukan
kita lagi
Takan ada yang memanggil kita
tuk kembali
Rintik-rintik si cairan merah
tubuh
Menghujani sepih, seakan
merombak tubuh ini
Bagaikan sebatang rotan yang
mengecup betis ini
Kita belum menyatukan!
Kita belum disatukan!
Marilah rekan-rekanku kaum
muda sekalian
Mari kita sama-sama mengais
dan mencari
Semangat persatuan kita, yang
sudah pudar di makan zaman
Biarkan darah kita mengucur
deras
Melewati pangkal-pangkal
sendi ini
Mematikan ransangan tuk
bersatu
Karena masih ada yang mau
bersatu, dia
“KESADARAN”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar