Penting untuk senantiasa Memperbarui Diri |
Kalimat
inspiratif ini terungkap dari mulut istri Kiai Ahmad Dahlan yakni Nyai Walidah.
Kata-kata ini terucap tatakala Ahmad Dahlan merasa putus asa dan kehilangan
semangat mengahadapai berbagai penolakan dari orang sekitarnya, dalam keadaan
seperti itu, di mana para ulama dan kiai-kiai serta masyarakat Kauman tempat
dia tinggal menolak ide dan gagasan yang coba disampaikannya, di hadapan
istrinya, Ahmad Dahlan kemudian mempertanyakan “Apakah yang aku lakukan itu
bernar?”
Dalam tulisan ini saya tidak akan
membahas lebih jauh film ini, karena saya sadar saya bukan seorang kritikus
film, saya hanyalah seorang penikmat film. Saya hanya mencoba membahas kta-kata
“inspiratif’ yang disampaikan oleh Nyai Walidah. “Kalau kita tahu, kita tidak akan pernaha
belajar” Hemat saya, kata-kata ini justru berbeda atau bertolak belakang dengan
sebuah ungkapan lain, yang jika tidak salah berbunyi demikian, “Semakain kita
belajar, semakin banyak kita tidak tahu”. Meski berbeda dalam bentuk penyajiannya,
dua ungkapan ini mempunyai maknayang sama yakni ajakan untuk senantiasa belajar
dan belajar.
On going formation |
Sayangnya, mental atau spiritulitas
yang cepat berpuas diri seperti ini acapkali juga kita temukan dalam banyak
biara. Ada banyak biarawan/ti yang setelah selesai kuliah atau menyelesaikan
pendidikannya pada suatu jenjang pendidikan tidak lagi menyentuh buku, bahkan mereka
terkesan menjadi elergi terhadap buku atau bahan . Mereka seperti enggan untuk
membaca buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah. Akibatanya, pengetahuan yang mereka
miliki menjadi sangat dangkal. Padahal sebagai pemimpin atau guru agama, kita
seringkali menjadi tempat di mana umat Allah mencari dan berusaha menemukan
solusi atas persoalan hidup yang mereka hadapi. Okelah, kalo kita rajin membaca
banyak buku rohani atau buku yang berkaitan dengan liturgi, namun kita tidak
akan menemukan jawaban dari pertanyaan seorang petani yang mengeluh tentang
hama wereng yang menyerang tanaman pertaniannya dari buku-buku seperti itu. Sejatinya
belajar dan belajar adalah sebuah kerharusan bagi kita untuk senantiasa
merpebarui pehaman dan pengetahuan kita dengan cara mengikuti berbagai berita
baik melalui tulisan-tulisan seperti korang, majalah, buku dan juga media-media
elektronik seperti radio, tv dan internet.
Untuk itu, setiap orang wajib
melihat pendidikan sebagai sebuah prioritas yang utama. Sebuah kewajiban yang
tidak boleh dianggap enteng, karena tanpapanya kita akan tertingagal dan
dilindas oleh berbagai kemajuan yang ditimbulkan oleh kemajuan zaman. Agar
belajar dan belajar menjadi sebuah habitat, penting juga untuk memiliki rasa
lapar dan haus akan ilmu. Dengan habitat sperti itu kita tidak akan pernah
merasa puas dengan ilmu yang sudah kita miliki.
Hokeng, 13 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar