Kamis, 28 Agustus 2014

SEMINARI MENENGAH SAN DOMINGGO - HOKENG KEUSKUPAN LARANTUKA



  

Para Formator, Guru dan Pegawai Sesado 2014/2015

Seminari San Dominggo Hokeng adalah lembaga pendidikan yang dikhususkan bagi para calon imam, lembaga yang pada tangal 15 Agustus 2014 merayakan hari ulang tahunnya yang ke-64 ini terletak di kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT. Dalam usianya yang ke-64, lembaga ini sudah banyak menghasilkan orang-orang yang luar biasa yang tidak saja meniti jalan dengan berkarya sebagai bruder dan imam tetapi juga berkarya sebagai awam-awam handal yang dengan panggilannya masing-masing bekerja dengan sangat baik di tengah masyarakat.
          Seminari yang bertempat di lembah Hokeng di bawa kaki gunung Lewotobi ini pertama kali diresmikan pada tanggal 15 Agustus 1950. Seperti seminari lainnya, tujuannya adalah mendidik calon imam pribumi yang beriman dan bermutu. Seminari ini merupakan seminari kedua di daratan Flores setelah Seminari Yohanes Berchmans Mataloko, Bajawa. Seminari Yohanes Berchmans sendiri pada awalnya dibuka di Sikka-Maumere pada tanggal 20 Februari 1926, baru kemudian berpindah ka Mataloko kabupaten Ngada pada bulan September 1929.
          Pendirian seminari San Dominggo Hokeng merupakan pemikiran awal dan prakarsa P.G van Velzen, SVD, Provikaris Vikariat Apostolik Kepaluan Sunda kecil  dan P. A. van der Burg, SVD, Deken Larantuka saat itu. Keduanya mewakili Mgr. Henricus Leven, Pimpinan Gereja Lokal yang saat itu sedang berlibur ke Eropa. Seminari yang baru didirkan ini diserahakan ke dalam perlidungan Santo Dominikus dan diberi nama: SEMINARI SAN DOMINGGO. Adapun nama San Dominggo bertujuan untuk mengenang imam-imam Ordo Dominikan yang pertama kali melaksanakan karya misi di Larantuka-Flores Timur.
          Serah terima Seminari dari SVD ke Projo terjadi pada tanggal  Juni 1996 yang ditandai dengan surat keputusan dari Provinsial Ende. Tertanggal 7 Juni 1996. Isinya adalah membubarkan rektorat SVD di Seminari Hokeng dan bergabung menjadi anggota SVD distrik Larantuka. Surat keputusan ini menandai bahwa tidak ada lagi rektor di Seminari. Hal ini juga dikuatkan dengan Surat keputusan Bapak Uskup Larantuka tentang pembentukan Dewan seminari yang  baru dikeluarkan pada tanggal 20 Juli 1996. Adapun Praeses pertama adalah P. Paulus Boli Lamak, SVD. Meski kini adalah milik Keuskupan namun tidak berarti imam-imam SVD tidak lagi melayani di lembaga ini, saat ini ada empat orang imam dan dua frater SVD yang berkarya di Seminari ini.
          Berikut ini adalah data singkat Seminari San Dominggo Hokeng beserta visi dan misi yang ingin dicapai oleh lembaga ini.

I. DATA UMUM
a.
Nama lengkap Seminari
:
Seminari Menengah San Dominggo
b.
Alamat lengkap Seminari 
:
Hokeng, Larantuka 86253 FLOTIM - NTT - INDONESIA.
c.
Telepon
:
(0383) 21170,21173; (Keuskupan)
d.
Fax
:
(0383) 21443. (Keuskupan)
e.
Status Seminari
:
Milik keuskupan Larantuka
f.
Tingkatan sekolah seminaris
:
SMA (Gabung dengan sekolah)




II. DATA ORGANISASI DAN PERSONALIA
1.        Staf dan situasi khusus seminari.
a.
Nama Lengkap Praeses
:
Rm. Syprianus Sande, Pr
b. 
Jumlah tenaga Pembina
:

10 orang Imam yang terdiri dari 6 imam Projo dan 4 imam SVD dan 5 orang Frater (2 Projo, 2 SVD dan 1 CSsR).

2.      Data Siswa :
a. Jumlah siswa tahun ajaran : 2014-2015
KPB
:
76 siswa
Kelas I
:
96 siswa
Kelas II
:
67 siswa
Kelas III
:
54 siswa
KPA
:
-
Total
:
293 Siswa

III. Visi dan Misi
 Visi  :Calon imam yang Beriman, Berilmu clan Berkepribadian.
Misi :Mendidik calon imam yang Beriman, Berilmu dan Berkepribadian. Berdasarkan visi dan misi ini,     pembinaan dan pendidikan di seminari Hokeng bertujuan:
1.  Mendidik/membina seminaris supaya, pertama-tama menjadi orang yang beriman kristiani yang teguh, kuat dan tak tergoyahkan, apa pun terjadi. Tujuan ini menjawab S yang pertama dari 5 S yang merupakan sasaran pembinaan di Seminari San Dominggo Hokeng, yakni Sanctitas atau kesalehan.
2.  Mendidik/membina seminaris untuk menjadi orang yang berilmu (Scientia atau kecerdasan intelektual).
3.  Mendidik/membina seminaris untuk menjadi orang yang sehat rohani dan jasmani. (Sanitas atau kesehatan).
4.  Mendidik dan membina seminaris untuk menjadi manusia yang memiliki watak dan kepribadian yang mantap. Manusia yang memiliki watak dan kepribadian yang matang terungkap dalam tindakan/perbuatan yang bermoral Kristiani di dalam hidup bermasyarakat (Sapientia atau kebijaksanaan).
5. Mendidik/membina seminari agar memiliki rasa kesetiakawanan  sosial dengan sesama, masyarakat dalam suka dan duka, terutama mereka yang terlupakan dan disingkirkan (Solidaritas atau kesetiakawanan).
             Jadi idealnya calon imam dibina/dididik ke arah watak-kepribadian yang memiliki 5 S yang mencirikan kepribadian Kristus sendiri dan mengambil bagian dalam tiga tugas Yesus sebagai imam, nabi dan raja; di mana Kristus adalah sumber inspirasi dan panutan hidupnya.
            Jika anda memilik panggilan untuk menjadi satu dari sekian banyak orang yang bekerja di ladang Tuhan bergabunglah bersama kami,,,,,,


4 komentar:

  1. thanks TU, ne sy pu rimah baru le TU

    BalasHapus
  2. Saya asli Flores Ende merantau di Papua.mengharapkan anak saya bisa masuk sekolah disini.

    BalasHapus
  3. Saya asal Flores sekarang di Malaysia, anak saya bersekolah di SILN kelas 9 sekarang mengharap penuh putra saya bisa sekolah di sekolah INI.

    BalasHapus