Kisah ini terjadi waktu saya duduk di bangkus
SMA, saat itu asrama kami sedang mengadakan acara perpisahan dengan salah
seorang formator yang akan bertugas di
tempat yang baru. Acara ini dihadiri oleh formator, siswa dan karyawan.
Pada saat acara berlangsung, master ceremony
(MC) meminta perwakilan setiap tingkat untuk menyampaikan kesan dan pesan
selama hidup bersama dengan formator tersebut.
“Kita sudah lama hidup bersama dengan beliau,
pasti ada banyak pengalaman, untuk itu saya meminta perwakilan dari siswa dan
karyawan untuk meberikan kesan dan pesan tentag beliau” ujar sang MC.
Setiap tingkat kemudian mengirim perwakilan
untuk menyampaikan kesan dan pesan terhadap formator tadi. Setelah perwakilan
tingkat selesai, MC kemudian meminta perwakilan dari karyawan untuk
menyampaikan kesan dan pesan.
“Setelah perwakilan dari Siswa, sekarang mari
kita dengarkan kesan dan pesan dari perwakilan karyawan/i” undang sang MC.
Awalnya tidak ada yang berani. Kemudian, salah
seorang karyawan memberanikan diri untuk menyampaikan kesan pesan.
“Saya tidak ada kesan buat pater, tetapi saya
hanya pesan sebuah tape dari pater,” ujar sang karyawan dengan lantang.
Mendengar pernyataan seperTi itu sontak saja
kami semua tertawa. Rupanya karyawan tadi mengartikan kata ‘pesan’ secara
harafia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar